Pedoman penulisan buku monograf bagi dosen menjadi kebutuhan agar dosen bisa menyusunnya sesuai ketentuan. Sebab buku monograf masuk ke dalam jenis buku ilmiah yang tentu terikat oleh aturan terkait format dan struktur penulisan. Buku monograf diketahui memiliki jumlah yang masih terbatas di dunia akademik Indonesia. Sehingga para dosen terus didorong untuk menulis monograf dengan diberikan angka kredit. Selain itu, pemerintah juga gencar memberikan program dana hibah penulisan buku monograf.
Pengertian Buku Monograf
Hal pertama yang dibahas adalah pengertian dari buku monograf. Secara umum, buku monograf adalah tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu kompetensi penulis.
Misalnya saja seorang dosen ilmu pemasaran, maka bisa menulis buku monograf dengan topik pemasaran digital melalui marketplace. Bisa juga menyusun topik pemasaran digital di Instagram.
Jadi, di dalam satu judul buku hanya akan ada satu topik yang dibahas dan dikupas secara tuntas dari bab awal sampai akhir. Buku ilmiah jenis ini juga termasuk buku terbitan tunggal yang artinya terbit hanya sekali, tidak berseri seperti jurnal.
Adapun sumber tulisan atau sumber isi buku monograf adalah dari hasil penelitian dosen tersebut. Kemudian ditambahkan dengan data dari referensi lain, baik dalam bentuk jurnal, buku ilmiah, maupun yang lainnya.
Meskipun begitu, buku jenis monograf tidak lantas bersumber dari skripsi, tesis, maupun disertasi. Melainkan murni dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh dosen. Sebab monograf bukanlah hasil konversi karya tulis ilmiah menjadi buku.